Tulisan kedip

Kamis, 28 Oktober 2010

HARI PERTAMA

“Manusia adalah mahluk sosial”
Tampaknya setiap orang sepakat dengan kalimat diatas. Manusia adalah mahluk sosial, dalam arti manusia tidak mungkin dan tidak akan mungkin hidup tanpa membutuhkan keberadaan manusia yang lain, baik dalam rangka saling tolong menolong, saling memenuhi kebutuhan, saling melaksanakan kepentingan maupun hanya sekedar memperkuat persahabatan dan pergaulan. Demikian juga dalam islam, islam pun mengakui bahwa manusia diciptakan dalam keadaan sangat kompleks. Hal ini bertujuan agar kita saling mengenal dan berinteraksi dengan manusia yang lain sesuai dengan firman Allah S.W.T



Artinya : “ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling mengenal.” ( Al Hujurat 13 )

Dari ayat di atas jelaslah bahwa Islam pun menyerukan kepada manusia untuk bergaul dan saling mengenal antar satu dengan yang lain. Bukan untuk hidup sendiri sendiri dan merasa bahwa kita tidak membutuhkan orang lain. Adanya keberagaman dalam dunia manusia ( Keberagaman fisik, suku, dan budaya ). Bukanlah suatu hambatan yang dapat dijadikan alasan untuk tidak saling mengenal. Bahkan bagi sesama orang mukmin Allah tidak hanya untuk saling mengenal. Allah telah menyatakan bahwa kita sesama orang mukmin adalah bersaudara. Melalui firmannya :


Artinya : “ sesungguhnya orang orang mukmin adalah bersaudara. “ ( Al Hujarat : 10 )

Bagi kita seorang muslim, hal ini tentu saja merupakan satu motivasi untuk semakin memperluas pergaulan, persahabatan, dan persaudaraan. baik dengan seluruh masyarakat pada umumnya maupun sesama muslim pada khususnya. Tentunya yang dimaksud dengan pergaulan dalam hal ini adalah pergaulan yang dapat membawa kepada kebaikan, pergaulan yang dilandasi ibadah dan ukhuwah Islamiyah dan dengan tata cara atau adat yang sesuai dengan syariat Islam.
Berangkat dari pergaulan inilah, manusia akan kelihatan watak dan sikapnya, apakah dia termasuk orang yang baik atau tidak? Apakah dia termasuk orang yang suka memberi atau sebaliknya? Apakah dia termasuk orang yang suka menolong atau sebaliknya?
Islam mempertegas lagi tentang bagaimana menjalin hubungan antar manusia dengan firman Allah:
تعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان

Salah satu contoh untuk bisa saling tolong menolong adalah dengan cara

254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim. (Al Baqarah ayat 254)

[160] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfaat bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.


48. dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at[46] dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (Al Baqarah : 48)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar